Sabtu, 09 November 2013

Kerajinan Bambu

Kerajinan Bambu

Kerajinan bambu yang banyak dikembangkan di Desa Kelapa Sawit, Kecamatan Kalimanah, tidak hanya dalam bentuk mebel seperti meja dan kursi, tetapi juga perabotan rumah tangga lainnya seperti keranjang pakaian dan tempat buah.

Bahkan, sejumlah hiasan rumah juga dibuat oleh para perajin seperti miniatur kapal dan vas bunga, sehingga cocok dijadikan sebagai cendera mata saat berkunjung ke Purbalingga.

Kerajinan bambu ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, tetapi juga dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Jakarta dan Bali. Selain itu, kerajinan bambu asal Purbalingga ini juga telah menembus pasar ekspor dengan tujuan Australia dan Amerika.

Kerajinan Tempurung Kelapa

Kerajinan Tempurung Kelapa

Kerajinan tempurung kelapa merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Purbalingga yang dikembangkan Kelompok Perajin Manunggal Karya di Kelurahan Purbalingga Wetan.

Kerajinan yang dibuat tidak sebatas untuk tempat pakan ayam, tetapi juga tempat tisu, kap lampu, asbak, dan cangkir. Bahkan, pecahan-pecahan tempurung kelapa pun dimanfaatkan untuk membuat sandal dengan cara direkatkan menggunakan lem.

Produk kerajinan tempurung kelapa ini banyak dipasarkan ke luar wilayah Purbalingga seperti Bandung, Jakarta, dan Bali.

Kerajinan Sapu Glagah

Kerajinan Sapu Glagah

Kabupaten Purbalingga yang memiliki potensi tanaman glagah hingga 10 ribu ton per tahun berdampak pada pertumbuhan industri kerajinan sapu glagah. Saat ini ada sekitar 50 unit usaha kerajinan sapu glagah yang berkembang di Purbalingga.

Beberapa sentra kerajinan sapu glagah berada di Desa Purbasari, Kecamatan Karangjambu, Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, Desa Kajongan Kecamatan Bojongsari, dan Desa Karanggambas, Kecamatan Padamara. Sapu glagah yang diproduksi terdiri sapu rayung, sapu lakop, sapu SMS (sapu miring sebelah), sapu tatak, sapu kipas, sapu jari, dan sapu udang.

Sapu glagah buatan Purbalingga ini dipasarkan ke sejumlah daerah seperti Cirebon, Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Purwokerto, Surabaya, Karawang, Pasuruan, Tasikmalaya, Bogor, Lampung, serta kota-kota lainnya di Kalimantan, Sulawesi, dan Aceh.

Bahkan, sapu glagah buatan Purbalingga juga telah menembus pasar ekspor dengan tujuan

Permen Davos

Permen Davos


Setiap orang pasti telah mengenal dan merasakan permen Davos yang berasa mint dengan bungkusnya yang berwarna ungu. Pabrik permen legendaris yang diproduksi sejak tahun 1931 ini berlokasi di Kelurahan Kandang Gampang, Kecamatan Purbalingga.

Perjalanan panjang pun harus dilalui oleh permen Davos hingga akhirnya bisa bertahan hingga sekarang, karena industri permen yang dirintisi oleh Siem Kie Djian ini sempat mengalami keterpurukan pada masa penjajahan Jepang.

Berkat keuletan Siem Kie Djian, permen Davos kembali bangkit setelah tahun 1945 dengan nama PT Slamet Langgeng & Co dan sejak saat itu, perusahaan tersebut tidak hanya memroduksi permen Davos, tetapi juga permen lainya dengan merek Kresna, Alpina, dan Davos Lux.

Bahkan, perusahaan ini juga memroduksi produk nonpermen berupa limun dan biskuit bermerek Slamet. Akan tetapi sejak tahun 1973, perusahaan ini tidak lagi memroduksi produk nonpermen karena kesulitan bahan baku.

Permen yang berbahan baku gula pasir sebanyak 98 persen dan sisanya menthol serta zat pengikat ini memberikan rasa mint alami tanpa bahan pengawet maupun zat pewarna.

Budidaya Stroberi

Budidaya Stroberi

Tanaman stroberi banyak dibudidayakan sejumlah desa di Kecamatan Karangreja, salah satunya Desa Serang. Wilayah yang berada di lereng Gunung Slamet sebelah tenggara ini dikenal dengan agrowisatanya.

Selain stroberi, berbagai tanaman sayuran seperti kubis, kentang, dan cabai juga banyak dibudidayakan di wilayah ini.

Oleh karena itu, bagi wisatawan yang berkunjung ke Purbalingga, tidak ada salahnya jika singgah ke Desa Serang guna membeli oleh-oleh berupa stroberi meskipun buah ini dapat dibeli di berbagai objek wisata Purbalingga.

Bagi wisatawan yang datang ke Desa Serang, dapat memetik sendiri buah stroberi yang akan dibelinya langsung di kebun. Selain itu, wisatawan juga dapat membeli berbagai komoditas sayuran dengan harga yang lebih murah dibanding pasaran.

Bahkan, wisatawan juga dapat menikmati sejuknya udara malam dan pagi di lereng Gunung Slamet dengan menginap di vila maupun "homestay" yang telah disiapkan warga.

KABUPATEN PURBALINGGA

KABUPATEN PURBALINGGA
Kabupaten Purbalingga yang memiliki luas wilayah 7.777,64 kilometer persegi ini berbatasan dengan Kabupaten Pemalang di utara, Kabupaten Banjarnegara di timur dan selatan, dan Kabupaten Banyumas di barat.

Purbalingga yang berpenduduk 848.952 jiwa (berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, red.) ini dikenal sebagai kabupaten yang pro-investasi. Hal ini terlihat dari banyaknya industri kecil hingga besar yang tumbuh dan berkembang di Purbalingga.

Bahkan, puluhan industri penanaman modal asing (PMA) yang sebagian besar berasal dari Korea Selatan juga banyak berdiri di Purbalingga guna mengembangkan industri pembuatan rambut dan bulu mata palsu.

Keberadaan industri rambut dan bulu palsu di Purbalingga juga berdampak pada berkembangnya ratusan plasma-plasma dari perusahaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dengan bekerja sampingan sebagai pembuat rambut dan bulu mata palsu.

Selain sektor industri, di Purbalingga juga banyak terdapat kerajinan yang dikembangkan masyarakat setempat, antara lain pembuatan knalpot, gula kelapa, dan sapu glagah.

Kendati demikian, sektor pertanian tetap memberikan kontribusi terbesar bagi PDRB Purbalingga, yakni sebesar 31,98 persen disusul sektor perdagangan/hotel/restoran yang sebesar 18,51 persen serta sektor jasa sebesar 17,98 persen.

Kabupaten Purbalingga juga dikenal sebagai salah satu sentra penghasil sayuran terutama cabai serta buah stroberi yang berlokasi di lereng Gunung Slamet sebelah tenggara.

Selain itu, keberadaan Purbalingga juga semakin dikenal dengan berbagai perkembangan objek wisata buatan di kabupaten ini, antara lain Owabong dan Sanggaluri Park.

Purbalingga yang berada di persimpangan jalan utama penghubung Purwokerto (Kabupaten Banyumas) dengan Banjarnegara maupun Purwokerto dengan Pemalang, menjadikan posisi kabupaten ini menjadi sangat strategis guna mendukung perekonomian daerah sekitarnya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Purbalingga bersama sejumlah kabupaten lainnya, yakni Banyumas, Kebumen, Banjarnegara, dan Wonosobo, berupaya agar Pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba dapat dikembangkan menjadi sebuah bandara komersial.

Sanggaluri Park

Sanggaluri Park

Sanggaluri Park (Sanggaluri: sanggar luru ilmu atau tempat mencari ilmu, red.) merupakan objek wisata yang dikelola oleh manajemen Owabong Waterpark, yakni Perusahaan Daerah Objek Wisata Bojongsari (Owabong).
Objek wisata yang berjarak sekitar 5 kilometer sebelah barat Owabong ini, semula dikenal dengan nama Taman Reptil dan Serangga karena menyajikan berbagai koleksi reptilia dan serangga seperti biawak, buaya, ular, kura-kura, dan kupu-kupu.
Akan tetapi dalam perkembangannya, Taman Reptil dan Serangga ini dilengkapi dengan berbagai wahana ilmu pengetahuan seperti Museum Uang, Museum Wayang, dan Museum Artefak, hingga akhirnya kawasan wisata ini dikenal dengan nama Sanggaluri Park.
Sanggaluri Park juga dilengkapi dengan wahana permainan anak-anak seperti Rumah Boneka, Istana Balon, mini train, dan taman lalu-lintas.
Oleh karena itu, Sanggaluri Park sangat cocok untuk dikunjungi keluarga karena selain berwisata, anak-anak juga dapat mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang disajikan objek wisata ini.

Owabong Waterpark

Owabong Waterpark


Owabong Waterpark merupakan sebuah objek wisata air yang berlokasi di Kecamatan Bojongsari dan dikelola oleh Perusahaan Daerah Objek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga.

Sesuai dengan namanya, Owabong Waterpark menawarkan sejumlah wahana permainan air, di antaranya kolam arus, kolam ember tumpah kolam sesat, dan kolam pesta air.

Bahkan, Owabong juga dilengkapi dengan kolam renang berstandar internasional dengan panjang 50 meter dan lebar 21 meter ini mempunyai kedalaman 120 cm (terdangkal) hingga 225 cm (terdalam).

Dalam perkembangannya, Owabong tidak hanya menyajikan berbagai wahana permainan air, tetapi juga menawarkan wahana cerdas anjungan wisata dirgantara, bioskop "4D Extreme", jet coaster, dan puri misteri Tamtua.

museum wayang

Museum Wayang

Museum Wayang berlokasi di Sanggaluri Park dan sesuai dengan namanya, tempat ini menampilkan berbagai jenis wayang yang tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Salah satu koleksi Museum Wayang yang cukup menarik adalah wayang golek Menak, karena wayang ini sangat jarang dipentaskan, sehingga masyarakat lebih mengenal wayang kulit maupun wayang golek Ramayana dan wayang golek Sunda.

Dalam Wikipedia disebutkan bahwa Wayang Golek Menak merupakan wayang berbentuk boneka kayu yang diyakini muncul pertama kali di daerah Kudus pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwana II. Sumber cerita Wayang Menak berasal dari Kitab Menak, yang ditulis atas kehendak Kanjeng Ratu Mas Balitar, permaisuri Sunan Paku Buwana I pada tahun 1717 M.

Babon induk dari Kitab Menak berasal dari Persia, menceritakan Wong Agung Jayeng Rana atau Amir Ambyah (Amir Hamzah), paman Nabi Muhammad SAW. Isi pokok cerita adalah permusuhan antara Wong Agung Jayeng Rana yang beragama Islam dengan Prabu Nursewan yang belum memeluk agama Islam.

Oleh karena itu, jika berkunjung ke Sanggaluri Park, jangan sampai terlewat untuk mengunjungi Museum Wayang guna menambah pengetahuan budaya bangsa.

Purbasari Pancuran Mas

Purbasari Pancuran Mas

Purbasari Pancuran Mas merupakan objek wisata pendidikan di Desa Purbayasa, Kecamatan Padamara, Purbalingga, yang dikelola oleh swasta.

Objek wisata ini mengoleksi sekitar 200 jenis ikan dalam akuarium berukuran besar, antara lain piranha, arapaima gigas, dan aba-aba amazone.

Selain itu, berbagai burung langka pun dikoleksi objek wisata ini, antara lain rangkong, kakaktua raja, dan kakaktua jambul kuning.

Oleh karena itu, objek wisata ini sangat cocok untuk dikunjungi keluarga sehingga anak-anak pun bisa lebih mengenal berbagai jenis ikan dan burung.

Klawing Rafting Adventure

Klawing Rafting Adventure

Klawing Rafting Adventure merupakan wahana wisata baru yang dikembangkan oleh manajemen Owabong di Sungai Klawing yang bermuara di Sungai Serayu.

Wahana wisata ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin memacu andrenalin dengan berarung jeram menyusuri Sungai Klawing sejauh 7 kilometer.

Pada rute arung jeram ini terdapat jeram-jeram dengan tingkat kesulitan (difficulty grade) 2 hingga 3, sehingga relatif aman untuk wisata keluarga.

Di sepanjang perjalanan, wisatawan juga dapat menikmati panorama alam yang eksotik dengan latar belakang Gunung Slamet karena di tepi sungai yang airnya bening ini terdapat beberapa "canyon" (tebing di tepi sungai, red.) dan batuan andesit.

MENSYUKURI NIKMAT ALLOH


~:: MENYUKURI NIKMAT ALLAH ::~

Allah memberi kita nikmat anugerah dan karunia unlimited maksudnya tidak terhingga, akan tetapi juga tidak bisa dihitung dengan jari dan akal sehat. akan tetapi bila disyukuri akan menambah nikmat lagi
Allah S.W.T berfirman dalam Surat Ibrahim Ayat 7
" وَ إِ ذْ تَأَ ذَّ نَ رَبَُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأََ ذِنَّكُمْ وَ لَئِنْ كَفَرْ تُمْ إِنَّ عَذَا بِى لَشَدِيدٌ"

"dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih "
(Q.S Ibrahim :7)

Ayat diatas adalah tolok ukur seberapa besar rasa syukur kita kepada Allah. Bila semakin kita mendapatkan nikmat dari Allah dan bisa mensyukurinya maka bukan tidak mungkin Allah akan memberi kita nikmat lagi bahkan lebih, tetapi kalau sebaliknya bila semakin kita mendapatkan nikmat dari Allah dan kita mengufurinya atau bahkan menolaknya maka adzab Allah sangat pedih. Boleh jadi ada rezeki dari Allah yang didatangkan melalui perantara manusia dan kita menolaknya mungkin itu bisa dikatakan sebagai mengufuri nikmat Allah dan Allah berfirman
"فَاُ ذْ كُرُنِى أَذْ كُرْكُمْ وَاشْكُرُ لِى وَلاَ تَكْفُرُوْنِ"

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari(nikmat)-Ku (Q.S Al-Baqarah : 152)
jadi sudahkah kita berterima kasih kepada Allah dalam bentuk bersyukur sampai detik ini?
mungkin jawabannya akan berbeda-beda, ada yang sudah dan ada yang belum bahkan ada yang belum tau caranya bersyukur sama sekali. Jadi selamat mensyukuri nikmat, anugerah dan karunia dari Allah